Jumat, 23 September 2016

Review Film 8 Hari Menaklukkan Cowo


Sebenarnya saya sudah menunggu film-film bertemakan Sekolah yang agak berbobot. Film 8 Hari Menaklukkan Cowo punya tema yang saya cari beberapa bulan ini. Apakah harapan tersebut terkabul kali ini?

Film berdurasi 79 menit ini resmi tayang diseluruh bioskop tanah air tanggal 22 September 2016. Dengan rating penonton di atas 17 tahun, film ini bertemakan persahabatan dan kisah asmara.

Cerita

Kisah masa sekolah selalu menyenangkan untuk dikenang. Sang sutradara Boy Rano, membawa penonton kepada cerita 4 sahabat yang terdiri 1 pria dan 3 wanita dalam 1 kelas. Tiba-tiba saja Sekolah mereka kedatangan anak baru, laki-laki ganteng yang jadi pujaan gadis-gadis pada akhirnya.


Adegan ini malah membuat saya ingat Film Winter In Tokyo

Film ini membuat penonton terlalu fokus pada pemain dan cerita utama yaitu menaklukkan cowo (anak baru). Bisa ketebak, persaingan berada diantara dua kubu. 1 gadis biasa dan tidak cantik dan 1 lagi sebaliknya. Saya berharap ada bagian lain yang dieksplore seperti kenakalan.

Keduanya bersaing dengan berbagai cara dilakukan. Pada akhirnya si gadis biasa yang menang dan persahabatan mereka hancur. 

Cerita belum selesai rupanya, masa lalu si anak baru yang sudah jadian ternyata memiliki sisi gelap yang membuat hubungan yang baru jadian akhirnya putus.

Entah mengapa sisi lain yang diangkut dalam cerita film ini tentang menyukai sesama menjadi kunci selama film ini berlangsung. Apakah sedemikian parahnya realitas yang terjadi di negeri ini hingga masuk ke lingkup Sekolah.

Pemain

Dihuni pemain muda dengan tampang yang semuanya memiliki paras ganteng dan cantik, film ini membuat penonton di jam pertama bersama saya yang dihuni anak Sekolah semua sangat antusias. Lumayan ada 14 orang untuk tayang perdana di jam pertama.

Nama-nama seperti Rangga Azof sebagai Gilang, Angelica Simperler sebagai Reta, Marcell Darwin sebagai Dirly, Regina Rengganis sebagai Lala dan Fita Anggriani sebagai Firza sudah cukup membuat para gadis yang menonton di sini sangat bersemangat.

Gambar

Tema sekolah yang identik dengan ceria dan penuh warna sudah lumayan dari sisi gambar menurut saya. Hanya ada beberapa adegan, sudut gambar yang diambil kurang menarik.


Ada kejutan menarik yang membuat saya dan penonton lain terpingkal-pingkal di sini.

...

Ternyata film ini tidak cocok dengan saya, mungkin karena faktor umur. Meski begitu, lewat film ini sebenarnya saya ingin melihat kenangan manis yang pernah terjadi kepada saya di masa Sekolah dulu.

Sepertinya generasi sekarang dan dulu sangat berbeda. Mungkin film ini menarik bagi remaja yang tengah menginjak dewasa, terutama pelajar. Namun buat generasi millenials, film ini kurang menarik mengingat ceritanya mudah ketebak.

Beberapa adegan, film ini bisa menghadirkan tawa namun tidak dapat menguras emosi seperti cerita-cerita film pada umumnya. Selamat menonton buat yang belum.

Rating : 5 (1-10)

*Update : Film ini turun hari minggu (25/9) dari bioskop Semarang. Ini artinya film tersebut hanya bertahan kurang dari seminggu atau 3 hari tayang.

Artikel terkait :
...

Informasi Kerjasama

Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar