Nonton film Warkop versi modern ini seperti menemukan cinta pertama di masa lalu. Cinta yang memiliki kenangan indah dan sulit dilupakan. Maka tak heran saat dipertemukan, animo dan antusiasnya luar biasa. Sudah nonton filmnya?
Lupakan bagaimana popularitas dan prestasi film ini yang secara resmi tayang 8 September 2016. Bagaimana pendapat Anda tentang film ini sendiri? Mengapa harus dibagi 2, padahal film-film sebelumnya hanya sekali main.
Kurang puas dengan durasinya
Hal pertama yang membuat saya tidak menyukai film Warkop DKI Reborn Part 1 adalah durasinya yang begitu singkat. Padahal, ceritanya mulai panas (seperti mesin kendaraan) saat ditengah-tengah. Apalagi perjalanan menuju Malaysia.
Dengan durasi hanya 94 menit, film yang dibintangi Vino, Abimana, dan Tora tentu membuat penasaran. Dan menunggu film Warkop DKI Reborn Part 2 nya baru tayang tahun depan itu sangat lama rasanya.
Entahlah, apakah ini soal bisnis semata atau mendengarkan penjelasan dari pihak film yang selalu dikatakan saat sesi wawancara bahwa itu demi filmnya sendiri.
Kalau melihat durasi film panjang Indonesia yang pernah tayang di bioskop hingga 2 jam, sebenarnya bisa saja sih. Yah, lagi-lagi penonton dibuat php.
Ceritanya lambat panas
Cerita komedi masih menjadi daya pikat tersendiri buat penonton Indonesia. Apalagi yang keluar filmnya kali ini sudah legend dan terkenal dengan kebanyolan para pemainnya. Di awal-awal, seperti film terdahulunya penonton diberi potongan-potongan khas warkop yang membuat saya dan penonton tertawa.
Warkop Reborn ceritanya tentang 3 pria yang bekerja sebagai Chip, tiba-tiba mereka kena masalah karena kekonyolan mereka sendiri. Mereka harus terbang sampai ke Malaysia untuk mencari sesuatu yang telah diambil orang. Selanjutnya....bersambung.
Warkop Reborn ceritanya tentang 3 pria yang bekerja sebagai Chip, tiba-tiba mereka kena masalah karena kekonyolan mereka sendiri. Mereka harus terbang sampai ke Malaysia untuk mencari sesuatu yang telah diambil orang. Selanjutnya....bersambung.
Namun secara keseluruhan kalau melihat ceritanya ya memang lambat panas. Saya baru saja menikmati alurnya saat ditengah-tengah. Pas kedatangan Hannah yang lumayan buat seger meski tak begitu menonjolkan keseksian seperti wanita di film-film Warkop.
Saya hanya bisa menilai dari rating dibagian akhir tulisan ini soal ceritanya, apakah menarik atau tidak. Semua kembali ke pribadi masing-masing.
...
Terlepas dari tulisan ini yang saya buat, film Warkop memang sudah begitu menyita perhatian masyarakat Indonesia. Filmnya legend banget soalnya. Ditambah yang memerankan trio Warkop punya nama besar juga di eranya sekarang. Siapa tidak kenal Abimana, Vino dan Tora. Belum lagi faktor om Indro yang sangat berpengalaman dan juga masih menjadi bagian dari Warkop.
Soal film dipotong-potong ini juga tak terlepas dari sang sutradara Anggy Umbara yang beberapa filmnya memang sering dibuat bagian satu dan dua.
Di Semarang sendiri, film ini diputar diseluruh bioskop seperti Cinema XXI (Citra), XXI Paragon, dan Eplaza.
Rating Kofindo: 8 (6-10)
Artikel terkait :
- Review Film Ini Kisah 3 Dara
- Review Film Surat Untukmu
- Review Film Winter In Tokyo
- Review Film 3 Srikandi
- Lainnya
...
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar