Daftar agenda berikut sebagian dikumpulkan sendiri. Bila sewaktu-waktu berubah dari tanggalnya, dotsemarang mohon maaf. Berikut daftar agenda Semarang selama bulan Juni (akan terus diperbarui). Agenda Rutin
[Tiap hari] - Pasar Klitikan di Kota Lama Semarang. Setiap hari, disarankan sore hari dan akhir pekan.
[Minggu] - Car Free Day di Simpang Lima - Pahlawan & Pemuda.
[Minggu] - Pasar Minggu di sekitar MAJT, Stadion Citarum, stadion Diponegoro, Taman KB.
[Jumat] - Pasar Jumat di sekitar Taman KB.
Agenda lainnya :
[28 Juli - 10 Agustus] - Pameran Gelar Produk IKM/UKM Kota Semarang @ DP Mall Lantai 2.
[2-3 Agustus] - Unnes Career Expo @ Auditorium Unnes Kelud. Info klik di sini.
Terinspirasi dari majalah Mix edisi Mei 2016 tentang generasi Millenials, dotsemarang ingin mencoba sedikit menggali potensial kampus yang ada di Semarang terutama media sosial. Jujur saja, konten kampus rupanya tidak banyak di blog dotsemarang.
Saat ini, melihat spanduk-spanduk bertebaran di pinggir jalan dengan menaruh akun media sosial sudah lumrah rasanya. Itu semacam pemandangan biasa. Bahkan, pihak Sekolah pun sudah melakukannya. Bagaimana dengan kampus?
Sebelum mengulas artikel gaya promosi kampus lewat spanduk yang mencantumkan media sosialnya, dotsemarang ingin mengenalkan 5 ciri kampus generasi Millenial Indonesia. Generasi yang lahir tahun 1980-2000an. Seperti apa?
1. Heavy digital campaign.
Berkomunikasi dengan Generasi Millenials dinilai lebih efektif menggunakan media digital mengingat mereka adalah pengguna gadget yang fanatik.
2. Kampus cukup kental orientasi entrepreneurship-nya
Karena bagi generasi yang saat ini berusia 15-34 tahun, gaji tinggi dan menjadi karyawan di perusahaan mentereng tidak lagi menjadi daya tarik masa depannya. Kemudahan, terutama di dunia digital, dan cerita-cerita sukses para startup, menjadikan generasi ini lebih tertarik menjadi entrepeneur.
3. Kampus menawarkan aneka pengalaman baru
Karena bagi Generasi Millenials, sukses tercermin dari seberapa banyak pengalaman hidup mereka. Semakin banyak mereka melakukan kegiatan-kegiatan unik, maka mereka merasa dirinya semakin sukses pula. Mereka lebih menghargai pengalaman-pengalaman dibandinginkan sekedar material, baik itu berupa uang maupun benda.
4. Kampus menganut azas transparan dan otentik
Generasi Millenials amat mengapresiasi otentitas. Generasi ini cenderung berbagi segalam momen kehidupannya melalui media sosial, namun konten yang mereka suka adalah yang live time dan otentik.
5. Kampus rajin menyelenggarakan program/event
Atau kegiatan kampus dan men-share report-nya di media sosial populer seperti Twitter, Instagram, Path, dan Facebook. Generasi Millenials pada umumnya takut kudet (kurang update), takut merasa tertinggal akan peristiwa di sekitarnya.
Mereka amat sering mengecek perangkat selulernya, hanya untuk mengetahui aktivitas apa saja yang sedang dilakukan oleh teman-teman mereka.
Sumber : Majalah Mix Mei 2016
...
Sudah saatnya pihak kampus atau juga sekolah menggarap media sosial lebih serius. Bukan sekedar menaruh saja dan membiarkan update sesuka hati.
Melihat ciri diatas, kampus dapat menjadikan ini sebagai rekomendasi atau pelajaran yang dapat dipetik sebagai bahan memanage akun-akun media sosial yang dibuat secara resmi dari kampus.
Berikutnya, saya ingin melihat bagaimana media sosial kampus yang telah digunakan dan ditaruh dibeberapa spanduk yang ada di jalan-jalan.
Ada yang sudah meninggalkan Facebook dan beralih ke situs media sosial lain? Sebaiknya dipikirkan lagi, mengingat update data bulan juni, pengguna facebook yang aktif mencapai 1.7 Milyar perbulan. Masih-masih sangat potensial tentunya.
Mengutip Kompas Tekno, Facebook melaporkan jumlah penggunanya dalam laporan keuangan kuartal kedua tahun 2016 ini. Dalam laporan tersebut, terungkap bahwa jumlah pengguna aktif bulanan Facebook terus meningkat.
Venture Beat, Kamis (28/7/2016), hingga akhir Juni 2016 lalu, ada sekitar 1,7 miliar orang yang aktif di Facebook setiap bulannya. Jumlah tersebut meningkat sebesar 1,49 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Zuckerberg, yang juga merupakan CEO Facebook, mengumumkan aplikasi-aplikasi lain milik Facebook, seperti Instagram dan Messenger, jumlah persentase penggunanya "meningkat dua digit" tanpa menyebut angka secara detailnya.
Sementara CFO Facebook, David Wehner mengatakan, Asia Pasifik, khususnya India, menjadi basis pertumbuhan pengguna Facebook terkuat di wilayah itu.
"Wilayah itu menjadi basis pertumbuhan kami selama beberapa kuartal, kami akan terus berinvestasi untuk menggali potensi di sana," kata Wehner.
Dari segi pemasukan, Facebook melaporkan total revenue-nya meningkat 59,2 persen menjadi 6,44 miliar dollar AS (sekitar Rp 84,5 triliun), melampaui perkiraan analis yang hanya 6,02 miliar dollar AS.
...
Dotsemarang sendiri masih aktif di Facebook lewat Fans Page yang dapat dicari dengan nama 'dotsemarang'. Mengetahui ini, tentu sangat menarik. Terutama bagi pengguna yang konsen pada bidang pemasaran maupun usaha.
Bagaimana dengan Anda? Apakah masih aktif, atau sudah beralih ke situs media sosial lainnya?
Film berdurasi 122 menit ini rilis secara nasional tanggal 28 Juli 2016. Yang menarik dari film yang dibintangi Vino G. Bastian adalah teknologi yang digunakan yaitu CGI (computer-generated imagery).
Penggemar Vino pasti tidak akan melewatkan film ketiganya sepanjang tahun 2016 (Wikipedia; Talak 3 & Super Didi). Lewat film Bangkit, Vino kembali keluar dari pakem aktingnya yang gokil. Film ini benar-benar serius dari awal hingga menjelang akhir. Jadi jangan harap ngeliat Vino membuat Anda tertawa sepanjang film.
Tema Bencana (disaster)
Tidak banyak film Indonesia yang menyuguhkan tema bencana, dan film produksi Oreima Films ini sepertinya yang pertama. Film ini sungguh dasyat dengan gambaran Jakarta tenggelam.
Saya sendiri saat menyaksikannya berada diantara dua sisi. Menerima dengan cara mengikuti alur cerita dan terkagum-kagum akan teknologi yang super dasyat menyerang Ibukota, dan satu sisi melihatnya sebagai buah karya yang secara realita itu hanya terjadi lewat film. Alias no real.
Cerita
Terlepas dari pernak-pernik yang dikemas dengan sangat baik, film ini punya 2 cerita menurut saya. Cerita pertama tentang keluarga dan satunya lagi tentang pasangan yang akan segera menikah tapi gagal. Semuanya berhasil dikemas dengan baik.
Dari awal, film ini sudah dibuat tegang. Banjir yang melanda Jakarta kali ini disertai badai yang digambarkan sangat dasyat. Bangunan banyak yang roboh, rumah tenggelam, jalan layang ambruk dan super dasyat lainnya.
Untunglah ceritanya kuat dikarakter keluarga Vino, sehingga sisi emosional yang diharapkan dapat keluar juga. Saya sangat suka dengan akting istri Vino dan anak-anaknya.
Cerita sebenarnya baru keluar saat beberapa karakter yang awalnya biasa tiba-tiba menjadi kunci. Karena mereka, Jakarta dapat diatasi dengan balutan cerita emosional diantaranya.
Pemain
Tentu, melihat pemeran utamanya adalah Vino yang berperan sebagai Addri, saya pasti menontonnya. Aktor yang sangat berpengalaman ini tidak diragukan lagi untuk mendalami sebuah peran disetiap film yang ia bintangi.
Tapi bukan mas Addri yang membuat saya terkesima dan mencuri perhatian di film Bangkit. Sosoknya jatuh pada istri Addri yang diperankan oleh Putri Ayudia. Wanita berusia 28 tahun ini berhasil membangkitkan sisi emosional yang didapat dari karakternya terutama mimik wajah manusia yang mengalami musibah.
Kehilangan anak sebagai seorang ibu dan menerima pergulatan batin bahwa suaminya yang begitu sibuk menyelamatkan orang lain, mau tidak mau membuat aktingnya lebih menarik buat saya.
Selain keluarga Addri, peran Deva Mahenra sebagai Arifin juga menarik. Aktor ini perlahan - lahan terus menancapkan aktingnya di layar lebar tanah air. Saya masih menunggu film selanjutnya, seperti apa karakter yang akan didapatnya kemudian.
Gagal menaklukkan penonton di Semarang
Menurut situs beritagar.id, film Bangkit menelan biaya total sekitar 12 milyar. Benar-benar proyek besar untuk film yang kali pertama mengangkat tema bencana.
"Ini film biayanya besar. Film termahal dari Oreima Films. Karena kita melibatkan banyak orang. Total hampir 800 orang secara keseluruhan," kata produser Reza Hidayat dilansir Warta Kota (28/5/2016).
Karena biaya besar ini, melihat pergerakan promosi film Bangkit yang begitu gencar tak heran melihatnya. Semua kanal media sosial sepertinya digunakan, promosi road show dibeberapa kota pun dilakukan dan disayangkan Semarang tidak didatangi.
Tayang perdana di Semarang, film ini ditonton kurang dari 30 penonton. Bahkan hingga jam kedua pun penonton tidak begitu besar antusiasnya seperti beberapa pekan sebelumnya.
Memang ini jadi tantangan tersendiri buat film Indonesia, mau yang biaya besar atau sedang. Saat ini, penonton yang biasa didominasi remaja tidak lagi meramaikan bioskop Semarang karena ini bukan hari libur. Jadi wajar, bila sepi penonton.
...
Secara keseluruhan film ini sangat menarik. Kofindo memberikan nilai 8 dari penghitungan 6-10. Film ini dijamin tidak membuat ngantuk karena sudah tegang dari awal hingga akhir.
Kapan lagi melihat ibukota Indonesia terendam banjir yang super dasyat? Apalagi tidak banyak film bertema seperti ini dibuat sineas Indonesia. Untuk yang pertama, film Bangkit akan menjadi pelopor film-film selanjutnya. Atau akan berhenti di sini saja. Semoga tidak.
Sebagai film berbiaya mahal, saya yakin mereka punya target 1 juta penonton. Target yang saat ini menjadi acuan karena banyak film Indonesia sekarang dengan mudah mendapatkannya.
Apakah film Bangkit mampu mendapatkannya? Ditopang aktor berpengalaman seperti Vino, teknologi yang keren, dan cerita yang memiliki kekuatan dikarakter tiap pemerannya, seharusnya bisa (mendapatkan 1 juta penonton).
Meski terdengar optimis, film Bangkit tidak mampu menarik perhatian penonton Semarang di jam perdana pemutaran. Saya pernah berucap pada teman-teman tentang film Indonesia ketika mereka mampu menaklukkan Semarang, filmnya pasti mendapat jumlah penonton besar.
Tapi itu hanya sebuah penyemangat saja, semoga tidak benar. Antusias penonton di Indonesia saat ini sedang memasuki momen yang luar biasa. Saya berharap film Bangkit mendapatkan momennya juga beberapa waktu kedepan, terutama akhir pekan besok.
Di antara ribuan klien yang dilayani IISA Assessment Centre, terdapat sekitar lima puluhan klien yang berasal dari kalangan family business. Sebagian besar klien dari kluster ini memiiki persoalan yang hampir seragam: bagaimana membuat keputusan “suksesi kepemimpinan” perusahaan, yakni keputusan berkenaan dengan siapa yang kelak bakal menjadi penerus estafet kepemimpinan bisnis keluarga.
Dua pihak yang terlibat dalam proses suksesi ialah pertama, the founder (pendiri, ayah atau ibu) dan kedua, the successor (penerus, anak). The founder umumnya mempersepsikan atau mengenali kandidat successsor sebagai pribadi yang kompeten pada bidang keahlian sebagaimana sudah dipersiapkan lewat bidang studi atau pelatihan, sehingga tak ada alasan yang memberatkan untuk tidak memasang sang kandidat pada posisi direksi. Sebaliknya, para founder ini umumnya mengeluhkan buruknya kinerja para kandidat yang diungkapkan dengan sebutan “malas dan lembek”.
Kemalasan dan kelembekan ini dijabarkan sebagai kecenderungan menunda, pembawaan yang moody, ketakutan mengambil risiko, pembiaran diri berada dalam konflik kepentingan, kekakuan cara penyelesaian, kelemahan manajemen waktu, ketaklengkapan informasi lapangan, rendahnya daya determinasi diri, ketakutan dipersalahkan, dan ketidakseriusan mengurus hal yang belum familiar.
"Di Laut Utara Cina," demikian awal dari kisah legenda ini, "konon ada seekor ikan bernama Kun yang panjangnya mencapai ribuan meter.
Ikan raksasa ini ini dapat berubah bentuk menjadi seeokr burung yang bernama Pung, yang juga memiliki panjang ribuan meter. Ketika mengepakkan sayapnya mengarungi angkasa, sayap tersebut membentang seperti awan yang menutupi langit. Pung terbang mengarungi angkasa melintasi samudra: menuju Kutub Selatan
"Pung raksasa terbang menuju Laut Selatan, menggerakkan air dengan sayapnya yang luar biasa sepanjang tiga ribu kilometer, namun lebih dulu ia harus memutar angin menjadi tornado sampai mencapai ketinggian sembilan puluh ribu kilometer.
Perlu waktu enam bulan untuk mencapai ketinggian tsb; hanya jika burung itu siap. Kini, hanya bentangan langit luas nan biru yang di belakangnya dan tak ada satu pun penghalang di depannya, Pung bisa langsung terbang ke selatan dengan leluasa.
Bagaimana seseorang bisa membandingkan kemegahan semacam itu dengan kabut pagi, debu, dan makhluk-makhluk tak berarti?
Lama nggak memposting tentang 'Semarang Smart City'. Terakhir pada bulan Oktober 2015. Apa kabarnya kira-kira hari ini? Postingan berikut memberitahukan info seputar Semarang yang kini dijadikan model beberapa kota di Indonesia.
Postingan ini datang dari website berita.suaramerdeka.com (link original ada di bawah). Semenjak dirintis tahun 2013 oleh Walikota, Semarang terus mendapat apresiasi.
Dan baru-baru ini, Walikota Semarang diundang oleh Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau Apeksi yang mengadakan acara di Gorontalo.
“Saya senang, Mas Hendi mau datang untuk berbagi dengan Apeksi Komwil VI. Semarang, Surabaya, Bandung, dan Makassar adalah kota dengan indeks Smart City tinggi. Ini baik untuk Kota Gorontalo yang baru akan menuju Smart City,” kata Wali Kota Gorontalo Marten Taha, yang juga ketua Apeksi Komwil VI, di Rumah Dinas Wali Kota Gorontalo, kemarin.
Pujian untuk Ibu Kota Provinsi Jateng juga datang dari COO Citiasia, Hari Kusdaryanto. Dia mengatakan, perkembangan di Semarang, melebihi ekspektasinya. Dia berpikir, Semarang hanya sanggup mengimplemantasikan Smart Government saja. Namun, tahapan saat ini sudah mencapai Smart Society.
Seperti apa gambaran Semarang Smart City
Bila melihat artikel yang dipublish Suara Merdeka, Semarang sudah memiliki 48 sistem pendukung Smart City. Mulai dari sistem informasi perencanaan daerah, informasi monitoring evaluasi, pelaporan warga online terintegrasi, aplikasi CCTV publik, sampai sistem perizinan bangunan yang dapat diurus tanpa perlu datang ke kantor pemerintah.
Tentu ini sangat menarik perhatian kota-kota yang baru memulai menuju Smart City. Bagaimana menurut Anda?
...
dotsemarang berharap kemajuan ini juga berdampak pada masyarakat yang tinggal. Jangan lupa pendukung Smart City yang sebenarnya dapat digandeng seperti netizen atau pengguna media sosial di Semarang.
Karena mereka, merupakan bagian dari kota pintar dan sebagai ujung tombak promosi yang patut diajak kolaborasi bersama-sama.
Sudah pernah mengunjungi mobil Perpustakaan berwarna biru yang tiap CFD selalu hadir di Pahlawan? Kendaraan ini biasanya ada di dekat gedung Telkom. Kalau belum, yuk sesekali mampir dan melihat apa saja koleksi yang dibawa.
Car Free Day atau CFD yang kini menjadi tempat melihat tren gaya hidup masyarakat perkotaan memang sangat menarik. Berbagai aktivitas dapat dilihat di sana. Mulai dari berolahraga, wisata, belanja, kuliner dan promosi.
Sebagai tempat berkumpulnya masyarakat mulai dari yang muda hingga yang tua, banyak pihak memanfaatkan momen ini dengan berbagai tujuan. Salah satunya Perpustakaan keliling Provinsi Jawa Tengah yang ingin mengkampanyekan gemar membaca.
Mobil mereka mudah ditemukan, meski begitu jangan berharap koleksi buku yang dibawa akan sebanyak yang ada di toko buku. Yang pasti buku-buku yang dibawa cukup menarik untuk Anda ketahui.
Apakah saya boleh meminjam dan membawanya pulang? Sepertinya tidak boleh. Hadirnya perpustakaan keliling ini diharapkan membuat suasana CFD Anda lebih beragam, mereka menyediakan tikar buat dapat Anda agar lebih bersantai sambil membaca di sana. Bila tertarik dengan bukunya, Anda sepertinya harus mendatangi perpustakaan provinsi.
Banyak manfaat membaca sebenarnya, terlebih di pagi hari dengan suasana yang menyenangkan. Membaca meningkatkan kemampuan otak, menjauhkan dari Penyakit Alzheimer, Meredakan Stres, Hiburan Gratis dan sebagainya.
Car Free Day sendiri dilaksanakan tiap hari minggu pagi. Selain di Pahlawan & Simpang Lima, CFD di Semarang juga diadakan di jalan Pemuda. Usahakan datang sebelum jam 8.30 wib, karena setelah itu, kawasan CFD kembali dibuka buat kendaraan.
Dikisahkan, biasanya di hari ulang tahun Putri, ibu pasti sibuk di dapur memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat yang ditunggu, betapa kecewa hati si Putri, meja makan kosong, tidak tampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia di sana. Putri kesal, marah, dan jengkel.
"Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku. Sudah tidak ingat hari ulang tahun anaknya sendiri, sungguh keterlaluan," gerutunya dalam hati. "Ini semua pasti gara-gara adinda sakit semalam sehingga ibu lupa pada ulang tahun dan makanan kesukaanku. Dasar anak manja!"
Ditunggu sampai siang, tampaknya orang serumah tidak peduli lagi kepadanya. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin memberi kado untuknya.
Dengan perasaan marah dan sedih, Putri pergi meninggalkan rumah begitu saja. Perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan sembarangan. Saat melewati sebuah gerobak penjual bakso dan mencium aroma nikmat, tiba-tiba Putri sadar, betapa lapar perutnya! Dia menatap nanar kepulan asap di atas semangkuk bakso.
"Mau beli bakso, neng? Duduk saja di dalam," sapa si tukang bakso.
"Mau, bang. Tapi saya tidak punya uang," jawabnya tersipu malu.
Berdurasi 1 menti 27 detik, dotsemarang mengajak Anda melihat suasana pematang sawah saat pagi hari dengan beberapa aktivitasnya. Lokasinya berada di dekat Masjid Agung Jawa Tengah. Klik play.
Ada yang rindu kampung halaman setelah melihat ini?
Video ini berdurasi kurang dari 1 menit. Acara yang diselenggarakan di Pasaraya Sri Ratu ini digelar dari tanggal 6-10 Juli 2016. Klik play untuk melihat suasana acaranya.
Detail dan foto acara festival kuliner ini bisa dilihat juga di sini.
Film Koala Kumal rilis secara resmi di bioskop tanah air pada tanggal 5 Juli 2016. Film Raditya Dika ini merupakan film kedepalan kalau tidak salah, dihitung dari film Kambing Jantan. Sudah nonton filmnya?
Nama Raditya Dika adalah jaminan para produser yang ingin membuat film. Beberapa filmnya selalu mendapat 1 juta penonton, jadi tidak heran film Koala Kumal sudah berhasil mendapatkan 1 juta penonton sebelum 2 minggu dari rilisnya.
Film tentang Komedi Patah Hati
Buat yang sudah membaca buku yang judulnya sama seperti filmnya ini pasti tidak ingin melewatkan bagaimana ceritanya ditaruh dalam layar bioskop yang berdurasi 92 menit.
Apalagi rame-rame dengan anggota gank, pasti lebih seru. Film yang disutradari Dika sendiri ini menceritakan Dika (merangkap pemain) yang tiba-tiba gagal menikah. Lalu, berjalananya waktu ada seorang wanita yang masuk dalam kehidupannya meski pintu hatinya sudah tertutup.
Film ini tidak bercerita soal Dika saja yang menurutnya levelnya sudah paling parah diantara kisah patah hati. Perempuan yang bernama Trisna (Sheryl Sheinafia) yang masuk dalam kehidupan Dika, ternyata memiliki pengalaman yang sama namun levelnya lebih parah.
Melengkapi cerita utama tentang patah hati, beberapa kisah dimasukkan meski sekedar lewat. Biar tidak terlalu serius, filmnya juga membawa pemain dari Seleb Youtube dan Comic Stand Up. Dijamin ngakak, deh.
Apa hubungan Koala Kumal dan cerita film
Ada yang belum tau dengan cerita mengapa dinamakan Koala Kumal. Buat yang nonton dan baca bukunya sepertinya sudah paham, buat yang belum, saya kasih sedikit infonya.
Koala Kumal diambil Dika saat menemukan foto yang ada Koalanya (binatang asli) di Australia. Koala tersebut pulang ke rumahnya setelah rumahnya ditebangi. Koala tersebut kaget menemukan rumahnya tidak sama lagi. Dia tahu rumahnya, tapi sekarang jadi asing baginya. Cerita Koala ini ada disalah satu bagian film ini.
Koala ini diibaratkan seseorang yang lagi patah hati menurut saya. Saat seseorang ingin balikan dengan mantannya, ia tidak dapat bersama lagi karena sudah asing baginya.
Tren Vlogger
Saya mengikuti kanal Youtube Raditya Dika, tidak heran saat filmnya memasukkan konsep Vlog ke dalam ceritanya. Bahkan itu menjadi sesuatu yang menarik untuk sebuah konsep pernikahan.
Sayang, Radit tidak jadi menikah. Apalagi konsep pernikahannya dicontek sang mantan. Nggak jadi deh ngikutin Radit buat Vlog di Youtube.
Deretan wanita cantik
Selain film Radit selalu identik komedi, ada satu hal yang pasti pasti hadir disetiap filmnya, deretan wanita cantik. Kali ini Radit membawa Sheryl Sheinafia yang mengambil debutnya di layar lebar lewat film Koala Kumal. Lalu, ada Acha Septriasa yang memang sudah sangat populer.
Nama terakhir cukup mengejutkan saya karena wajahnya tidak ada di poster film. Anggika Bolsterli, diam-diam menjadi kunci di film ini. Saya sangat suka dengan karakternya dan tentu mengagumi kecantikan yang bermain sebagai Kirana, wanita periang dan baik.
Jangan menutup diri
Pada akhirnya, sebelum menutup tulisan ini, saya menemukan satu kesimpulan diantara tragedi luar biasa patah hati buat seseorang yang mengalami.
Jangan menutup diri, pesan yang saya tangkap. Terus jalani dan tetap berteman dengan siapa saja. Karena dari situlah, kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun, itu dapat mengubah hidup kita selanjutnya.
Saya sering mengatakan bahwa menulis itu gampang. Untuk bisa menulis, hemat saya, tidak diperlukan bakat khusus. Ibarat berenang, orang tak perlu merasa berbakat untuk bisa berenang. Ibarat naik sepeda, orang tidak perlu bicara soal talenta kalau mau belajar naik sepeda. Yang diperlukan adalah praktik berkelanjutan alias pembiasaan. Yang diperlukan adalah tangan yang mengetik, mewujudkan gerakan gagasan menjadi sesuatu yang terbaca seperti tulisan ini.
Kawan saya, seorang penyunting muda yang cerdas, menyimpulkan bahwa bagi orang seperti saya, menulis itu mungkin dipahami sebagai pekerjaan tangan, bukan pekerjaan pikiran. Kalau menulis merupakan pekerjaan pikiran, maka diperlukan kecerdasan khusus untuk itu. Namun, menulis sebagai pekerjaan tangan tidak memerlukan kecerdasan ekstra.
Saya kira kawan saya benar. Bagi saya menulis itu pertama-tama dan terutama adalah pekerjaan tangan. Tak perlu susah berpikir bagaimana menulis atau mulainya dari mana. Langsung saja duduk dan tulis (ketik) apa yang ada dalam pikiran. Inilah yang pertama-tama dibutuhkan dalam tahap awal. Dan setelah terbiasa menulis, maka hal ... baca selengkapnya di Menulis Itu Pekerjaan Tangan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Baru kemarin, posting tentang Pokemon Go. Eh malah ketemu konten promosi yang menarik dengan memanfaatkan Pokemon dari tempat permainan air di Semarang berikut ini.
Postingan tentang Water Blaster (WB) yang merupakan wahana permainan air yang pertama kali berdiri di Semarang ini ternyata belum ada di blog dotsemarang. dotsemarang sendiri pernah mempublish konten Water Blaster pada saat menggunakan domain dotcom.
Sebagai sarana rekreasi keluarga plus wisata, WB ternyata tidak menyia-nyiakan tren yang sedang berkembang saat ini yang hangat membicarakan Pokemon Go.
Lewat akun Instagramnya, WaterBlasterid, pengumuman ini disampaikan seperti gambar di atas. Pengunjung hanya disuruh menangkap Pokemon yang ada di WB sebanyak-banyaknya, kemudian di upload ke media sosial dan memberi tag sert mention. Hadiahnya lumayan juga, tuh. (cek gambar).
...
Menarik juga apa yang dilakukan WB menangkap tren yang sedang diperbincangkan saat ini. Apakah Anda sudah pernah berkunjung ke sini? Atau ingin sekedar mencari Pokemon?
Saat mengikuti hashtag #PokemonWB, hingga tulisan ini dibuat, foto yang menggunakan hashtag tersebut baru 5 foto. Sepertinya tim media sosial WB harus lebih bekerja keras lagi untuk mendapatkan feedbacknya.
Sepekan ini kofindo baru saja meluncurkan akun official instagram dengan nama yang sama 'Kofindo'. Saya berharap dengan akun instagram ini, informasi soal film Indonesia di Semarang terus membaik dan Anda mendapatkan pengalaman baru yang lebih baik saat mengikuti perkembangan tersebut.
Kofindo merupakan bagian dari dotsemarang yang tak terpisahkan. Dibuat pada tahun 2011, Kofindo mendapat sambutan sangat baik pada waktu itu. Apalagi sering mengajak nobar film Indonesia.
Hadirnya akun Kofindo bulan Juli 2016 semacam keterlambatan yang sangat jauh. Tapi tidak masalah, bukan. Tidak ada kata terlambat daripada tidak berbuat apa-apa sama sekali.
Yuk, follow akun Kofindo di Instagram.
Ikuti juga kanal lainnya Kofindo Twitter : Kofindo Facebook : Kofindo/PecintaFilmIndonesia
Lebih sepekan ini, seiring tren Pokemon GO yang menarik perhatian, konten-konten yang berhubungan dengan game besutan Nintendo tersebut mendadak ramai juga. Terutama konten yang berhubungan dengan wisata, Semarang turut terkena dampaknya.
Saya sudah memainkan game ini meski aplikasi resminya belum hadir di Indonesia. Saya menginstalnya di Zenfone 2 lebih karena rasa penasaran mengingat perangkat smartphone ini sempat tidak bisa digunakan untuk menginstal. Tapi syukurlah, bisa.
Saat saya mencoba memainkannya, memang menyenangkan. Apalagi istilah baru yaitu poke stop yang harus dicari selain pokomen itu sendiri. Untuk mencarinya, kita harus menemukan lokasinya. Beberapa tempat wisata di Semarang biasanya sangat banyak dan lebih aman ketimbang mencari di jalan raya.
Incaran berita online Nasional
Berita online semacam detik, sudah memberikan porsi khusus pada konten Pokemon di Semarang pada awal-awal game ini buming di Indonesia. Kemudian seperti sebuah mata rantai, portal online lain pun turut menuliskan hal yang sama dari tingkat nasional hingga regional. Semua berlomba-lomba memanfaatkan momen yang sedang hits ini.
Bagai istilah internet 'pisau bermata dua', konten Pokemon juga memiliki dampak positif dan negatif. Satu sisi mendongkrak konten wisata karena masyarakat banyak yang bermain game ini harus mendatangi lokasi. Dan sisi lain, beberapa larangan terjadi karena pengaruh buruk dari game yang mengandalkan AR ini untuk menangkap Pokemon.
Positif bagi Wisata Semarang
Saya sendiri menyukai game ini dan mendapatkan banyak pengalaman baru terutama lokasi-lokasi poke stop yang tersembunyi. Saat menemukan lokasi poke stop, tak jarang saya mengetahui sesuatu yang baru semisal patung, tembok dan lainnya. *Bahkan beberapa media online membuat tulisan bahwa seorang pemain game Pokemon menemukan mayat saat bermain.
Dengan bermain game ini, ada alasan lain untuk berkunjung ke tempat wisata yang ada di Semarang. Terkadang, masyarakat yang tinggal di kotanya sendiri harus menemukan alasan untuk pergi ke tempat wisata. Termasuk saya sendiri.
Saat menjadi konten yang menghiasi timeline, ini akan menarik perhatian. Apalagi yang dipublish memberitahukan banyak informasi seputar Poke stop atau jenis Pokemon apa saja yang beredar di lokasi.
Dalam artikelnya disebutkan bahwa apabila sudah dirilis secara resmi di Indonesia, Kementerian Pariwisata bisa pula mengajukan permintaan ke Nintendo untuk menempatkan poke stop dan gym di tempat-tempat yang memiliki potensi pariwisata dan bersejarah.
Hal tersebut, kata dia, bisa menjadi cara menarik masyarakat terutama pemain game Pokemon Go, baik dari dalam maupun luar negeri untuk mendatangi tempat-tempat wisata di Tanah Air.
Menarik, bukan?
...
Saya yakin kedepan masih banyak lagi konten yang berhubungan dengan Pokemon. Kehadirannya pun tidak lantas berdampak positif terus menerus, akan ada konten negatif yang ikut serta seiring semakin populernya Pokemon Go.
dotsemarang sendiri menganggap bahwa hadirnya game ini berdampak positif terutama konten wisata. Tinggal Anda sendiri yang mau mencerna, apakah konten yang positif diambil atau konten negatif yang Anda percayai.
Gelaran rutin tiap tahun ini digelar tanggal 13 Juli 2016. Gelaran ini satu paket dengan gelaran sebelumnya yaitu Pergelaran Mahakarya Legenda Goa Kreo. Seperti apa suasana acara yang dilaksanakan di Goa Kreo ini.
Tahun ini, saya tidak ikut ambil bagian seperti tahun-tahun sebelumnya. Acara ini pasti dihadiri ribuan masyarakat. Acara ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para kera yang membantu Kanjeng Sunan Kalijaga saat mencari kayu di wilayah tersebut, dan konon dulu kala kayu tersebut dibuat pembangunan tiang di Masjid Agung Demak.
Selain menampilkan prosesi adat dan nilai-nilai budaya, acara ini juga sangat berhubungan dengan wisata. Goa Kreo sendiri adalah salah satu destinasi wisata Semarang yang merupakan lokasi dimana acara ini berlangsung.
Paling seru dari semua rangkaian acara biasanya ada pada bagian akhirnya yaitu rebutan gunungan Sego Kethek (Nasi kera). Katanya, makanan tersebut memberi berkah.
Blog terakhir yang saya review adalah bertema EDM di Semarang, ada di bagian bawah linknya. Selanjutnya ini, saya mau mereview blog yang bertema jadoel. Beberapa foto seputar Semarang terpajang di halaman blog berikut ini.
Menggunakan platform dari blogspot, blog semarangtempodoeloe ternyata sekarang sudah tidak aktif. Terakhir saya lihat update-nya ada pada bulan Oktober 2011.
Sangat disayangkan memang. Meski begitu, pengguna internet masih dapat melihat beberapa koleksi gambar mengenai Semarang Tempoe Doeloe yang disertai keterangan singkat. Total postingan ada 21 post yang diterbitkan.
Lebih banyak gambar
Bagi pecinta sejarah atau ingin mengenal sejarah kota Semarang, blog ini masih sangat rekomendasi dengan kontennya yang didominasi gambar-gambar jadoel.
Seperti yang saya buka ini tentang Tugu Muda dan Lawang Sewu, beberapa gambar yang ada memang tidak berwarna seperti sekarang. Suasana kawasan Tugu Muda dan Lawang Sewu masih menyatu dengan taman yang indah waktu itu.
Tips untuk melihat koleksi gambar Semarang Tempoe Doeloe adalah dengan membuka link sisi kanan halaman blog tersebut. Atau buka blog archive, di sana sudah tersedia konten yang tinggal kita buka.
...
Meski sudah tidak update lagi, blog ini setidaknya masih bisa dibuka hingga sekarang. Tampilan tema halamannya yang mengusung konsep news dan dominasi warna putih serta gambar, membuat saya membuka satu persatu tidak masalah.
Buat yang ingin mencari blog dengan tema Semarang Jadoel, blog ini cukup rekomendasi juga, kok. Untuk kekurangannya, jangan klik kategori tulisan di atasnya, karena tidak ada link yang tersambung. Semoga beberapa tahun kedepan, blog ini tetap terbuka.
Alamat blog http://semarangtempodoeloe.blogspot.co.id
Salah satu destinasi wisata yang berada di Kawasan Gunung Ungaran di Semarang ini memanfaatkan hashtag Instagram pada gapura yang didirikan di sana. Alhasil, banyak pengunjung yang memanfaatkan momen tersebut untuk berbagi.
Menarik juga apa yang dilakukan oleh pihak Curug Lawe untuk menarik perhatian dan kunjungan masyarakat di era media sosial sekarang ini. Pertama kali saya tertarik cara ini saat akun instagram WisataSemarang merepost salah satu foto seperti gambar di atas.
Di era sekarang ini memang penting memanfaatkan apa yang sedang tren. Semenjak hadirnya media sosial, seperti Instagram, biaya promosi lebih murah untuk digunakan.
Saat ini, hashtag #CurugLawe yang terpampang di gapura (semacamnya) tersebut setelah ditelusuri di pencarian Instagram sudah mencapai 14.260 posts hingga postingan halaman ini dibuat.
Foto-foto ini dikumpulkan dari pencarian yang ada di Facebook (18/7). Seperti apa foto yang paling banyak disukai, dotsemarang mengumpulkannya berikut ini. Penasaran? Langsung saja cek saja di bawah.
Foto ini dikumpulkan berdasarkan kritera dotsemarang, jadi bila ada yang lebih baik dan jumlah like-nya banyak, mohon maaf bila tidak dicantumkan.