✈ Empat Orang Tewas Sebuah helikopter militer Brasil berpatroli di Rio de Janeiro. [AFP]
Sebuah helikopter militer yang mendukung operasi polisi di Rio de Janeiro jatuh, Sabtu 19 November malam, dan menewaskan empat prajurit yang ada di dalamnya.
"Pesawat jatuh dekat permukiman kumuh di kawasan selatan kota," kata juru bicara polisi militer Ivette Silva kepada Associated Press seperti dilansir Daily Mail, Minggu (20/11/2016).
Dia mengaku belum mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Penyelidikan masih berlangsung.
Helikopter dilaporkan sedang membantu operasi anti-narkoba di daerah tersebut. Juru bicara polisi militer lainnya, Mayor Ivan Blaz, mengatakan kepada portal berita G1 bahwa indikasi awal pesawat dipaksa turun. Blaz tidak menyebutkan detail lanjutan.
Belum ada indikasi helikopter melukai seseorang di sekitar lokasi kejadian.
Sabtu malam, polisi mengelilingi helikopter berwarna biru dan putih yang telah hancur berkeping-keping. Awak media di tempat kejadian tidak diizinkan mendekati puing.
Thiago Duarte, penduduk dari permukiman kumuh Gardenia Azul, mengaku mendengar suara operasi polisi yang diwarnai baku tembak selama berjam-jam. Ia juga melihat helikopter berwarna biru dan putih berputar-putar di sekitar lokasi operasi.
"Kami menyaksikan itu semua, dan tiba-tiba teman saya mengatakan, 'Lihat! Helikopter jatuh,'" kata Duarte. Ia meyakini helikopter itu terkena tembakan.
Tembak-menembak antar geng dan antara kelompok kriminal melawan polisi sering meletus di Rio de Janeiro, yang menjadi tuan rumah Olimpiade 2016 pada Agustus. Sejumlah geng, yang menguasai banyak wilayah dan mendistribusikan narkoba, beberapa kali pernah menembak jatuh helikopter dan pesawat tanpa awak (drone).
Walaupun jarang menembak jatuh pesawat polisi atau drone, pada 2009 kawanan bandit berhasil menjatuhkan sebuah helikopter militer yang menewaskan dua prajurit. (WIL)
Sebuah helikopter militer yang mendukung operasi polisi di Rio de Janeiro jatuh, Sabtu 19 November malam, dan menewaskan empat prajurit yang ada di dalamnya.
"Pesawat jatuh dekat permukiman kumuh di kawasan selatan kota," kata juru bicara polisi militer Ivette Silva kepada Associated Press seperti dilansir Daily Mail, Minggu (20/11/2016).
Dia mengaku belum mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Penyelidikan masih berlangsung.
Helikopter dilaporkan sedang membantu operasi anti-narkoba di daerah tersebut. Juru bicara polisi militer lainnya, Mayor Ivan Blaz, mengatakan kepada portal berita G1 bahwa indikasi awal pesawat dipaksa turun. Blaz tidak menyebutkan detail lanjutan.
Belum ada indikasi helikopter melukai seseorang di sekitar lokasi kejadian.
Sabtu malam, polisi mengelilingi helikopter berwarna biru dan putih yang telah hancur berkeping-keping. Awak media di tempat kejadian tidak diizinkan mendekati puing.
Thiago Duarte, penduduk dari permukiman kumuh Gardenia Azul, mengaku mendengar suara operasi polisi yang diwarnai baku tembak selama berjam-jam. Ia juga melihat helikopter berwarna biru dan putih berputar-putar di sekitar lokasi operasi.
"Kami menyaksikan itu semua, dan tiba-tiba teman saya mengatakan, 'Lihat! Helikopter jatuh,'" kata Duarte. Ia meyakini helikopter itu terkena tembakan.
Tembak-menembak antar geng dan antara kelompok kriminal melawan polisi sering meletus di Rio de Janeiro, yang menjadi tuan rumah Olimpiade 2016 pada Agustus. Sejumlah geng, yang menguasai banyak wilayah dan mendistribusikan narkoba, beberapa kali pernah menembak jatuh helikopter dan pesawat tanpa awak (drone).
Walaupun jarang menembak jatuh pesawat polisi atau drone, pada 2009 kawanan bandit berhasil menjatuhkan sebuah helikopter militer yang menewaskan dua prajurit. (WIL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar