Panglima TNI Gatot Nurmantyo [Istimewa/Puspen TNI] ☆
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut Indonesia harus tetap waspada pada situasi keamanan pada wilayah perbatasan. Potensi ancaman itu ada di wilaya Laut China Selatan dan perbatasan wilayah Australia.
Gatot mencontohkan bahwa di wilayah Darwin, Australia hanya berjarak 475 km dari pulau terluar Indonesia. Wilayah itu terdapat blok Masela yang menjadi bagian dari wilayah Indonesia dan berdekatan dengan penumpukan pasukan-pasukan asing.
"Ada US Marine, Marinir Amerika, 1.500 yang akan ditingkatkan menjadi 2.500. Amerika jauh di sana. Kalau di Filipina dari dulu sudah ada," ujar Gatot di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2016).
Potensi ancaman selanjutnya berasal dari Laut Cina Selatan. China saat ini tengah memperlakukan zona pertahanan udara di wilayah itu. Kebijakan itu disebut oleh Gatot dapat menimbulkan konflik negara-negara sekitar.
"Artinya ini kan warning mungkin terjadi konflik di situ. Dan itu kan dekat sekali dengan kita. Kita harus waspada," kata Gatot.
Kerjasama pertahanan Five Power Defence Arrangements (PFDA) yang digagas oleh negara-negara persemakmuran Inggris yaitu Ingris, Australia, Singapura, Malaysia, dan New Zealand juga harus diwaspadai. Menurutnya, jumlah kekuatan gabungan PFDA sangatlah besar.
Gatot menambahkan, kerjasama pertahanan itu patut diwaspadai karena tiga negara tergabung di dalamnya berada sangat dengan dengan Indonesia. (fiq/rvk)
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut Indonesia harus tetap waspada pada situasi keamanan pada wilayah perbatasan. Potensi ancaman itu ada di wilaya Laut China Selatan dan perbatasan wilayah Australia.
Gatot mencontohkan bahwa di wilayah Darwin, Australia hanya berjarak 475 km dari pulau terluar Indonesia. Wilayah itu terdapat blok Masela yang menjadi bagian dari wilayah Indonesia dan berdekatan dengan penumpukan pasukan-pasukan asing.
"Ada US Marine, Marinir Amerika, 1.500 yang akan ditingkatkan menjadi 2.500. Amerika jauh di sana. Kalau di Filipina dari dulu sudah ada," ujar Gatot di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2016).
Potensi ancaman selanjutnya berasal dari Laut Cina Selatan. China saat ini tengah memperlakukan zona pertahanan udara di wilayah itu. Kebijakan itu disebut oleh Gatot dapat menimbulkan konflik negara-negara sekitar.
"Artinya ini kan warning mungkin terjadi konflik di situ. Dan itu kan dekat sekali dengan kita. Kita harus waspada," kata Gatot.
Kerjasama pertahanan Five Power Defence Arrangements (PFDA) yang digagas oleh negara-negara persemakmuran Inggris yaitu Ingris, Australia, Singapura, Malaysia, dan New Zealand juga harus diwaspadai. Menurutnya, jumlah kekuatan gabungan PFDA sangatlah besar.
Gatot menambahkan, kerjasama pertahanan itu patut diwaspadai karena tiga negara tergabung di dalamnya berada sangat dengan dengan Indonesia. (fiq/rvk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar